Struktur Telinga Manusia
A. Struktur bagian Luar
Bagian ini tersusun oleh daun telinga yang dibentuk dari bahan tulang rawan dan lubang saluran suara yang panjangnya 2,5 cm. Telinga luar ini berbentuk corong, sehingga dari struktur yang dimiliki dapat mengumpulkan gelombang suara dari luar. Sedangkan saluran berfungsi untuk menjaga udara di dalam tetap hangat dan lembap. Di sepanjang saluran ini terdapat banyak bulu kurang lebih 4000 buah kelenjar khusus yang menghasilkan tahi kuping. Bulu-bulu tersebut berfungsi untuk penghalang masuknya serangga dan debu. Jika ada serangga atau debu yang berhasil masuk, maka tahi kuping akan menjeratnya. Tahi kuping juga berfungsi mencegah terjadinya infeksi telinga terutama jika kita berenang di air yang kurang bersih.
B. Struktur bagian Tengah
Telinga tengah terdiri atas tiga bagian.
a) Membran timpani (gendang telinga)
Membran timpani ini berupa selaput tipis yang berfungsi untuk mene- rima getaran suara. Apabila ada rangsang suara mengenai bagian ini maka akan bervibrasi (bergetar).
b) Tulang pendengaran
Tulang pendengaran terdiri atas tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang ini berfungsi untuk mengkonsentrasi vibrasi (getaran).
c) Saluran eustachius
Saluran eustachius menghubungkan antara telinga dengan faring. Inilah yang menyebabkan seseorang yang menderita influenza maka pende- ngarannya terganggu, karena pada bagian ini tersumbat oleh lendir. Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan udara antara udara luar dan dalam telinga.
Pada seorang pilot atau penerjun payung terkadang muncul dengung pada telinga, hal ini disebabkan karena ketika mereka berada pada keting- gian yang berbeda maka akan terjadi penyamaan tekanan yang tiba-tiba pada saat tabung eustachius terbuka selama menelan atau mengucap. Jika mereka dalam keadaan pilek maka hal seperti itu akan menyebabkan rasa sakit karena tekanan yang tidak sama terhadap membran timpani. Pada bagian tengah telinga juga terdapat 3 macam tulang yaitu tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi, yang mempunyai fungsi untuk meneruskan suara dari gendang telinga ke bagian dalam.
C. Struktur bagian Dalam
Telinga dalam terdiri dari atas ba-gian-bagian berikut.
a) Saluran gelung (kanalis semisirku- laris)
Kanalis semisirkulis merupakan saluran setengah lingkaran yang ber- jumlah 3 buah. Saluran ini tersusun saling tegak lurus pada sudutnya, dan terdapat pada tulang pelipis. Kanalis semisirkularis berfungsi sebagai reseptor gravitasi. Kanalis semisirkularis mempunyai dasar yang menggembung disebut ampula.
b) Vestibulum
Membran vestibulum terdiri atas sakula dan utrikula yang berupa kantong dan dilapisi oleh sel-sel rambut dan silia. Di dalam sakula dan utrikula terdapat cairan limfa dan di dalam dindingnya masing-masing memiliki sel reseptor yang disebut dengan makula. Kristal kapur tersebar di antara rambut- rambut dalam makula yang disebut dengan otolith. Otolith di-pengaruhi oleh gravitasi.
c) Rumah siput (koklea)
Bagian ini merupakan alat pendengar yang berbentuk seperti rumah siput. Di dalam koklea terdapat korti yang berfungsi untuk menerima getaran suara.
Proses Pendengaran
Bagaimana bunyi dapat kita dengar? Suara sampai pada lubang telinga karena getarannya diterima oleh gendang suara (membran timpani). Getaran di membran timpani ini akan diteruskan ke bagian tengah telinga yaitu ke tulang martil, landasan, kemudian sanggurdi. Impuls suara diteruskan ke telinga bagian dalam yaitu ke rumah siput dan merangsang saraf di sekitar cairan rumah siput dan dikirim ke otak. Selanjutnya di otak, suara tersebut diolah sehingga kita dapat mendengar dan mengartikannya.
0 comments:
Post a Comment
Mohon komentar buat perbaikan blog ini. TERIMA KASIH.